Kegiatan literasi yang diselenggarakan oleh SDN 4 Tanah Luas patut diapresiasi sebagai wujud komitmen dunia pendidikan dalam membentuk karakter dan kecerdasan siswa sejak dini. Di tengah arus digitalisasi dan gempuran informasi instan, upaya menanamkan budaya membaca menjadi langkah strategis dan relevan untuk menumbuhkan daya pikir kritis, kreativitas, dan kemampuan komunikasi anak-anak.
Kepala Sekolah, Ibu Nuraidah, S.Pd., telah menempatkan literasi bukan sekadar sebagai kegiatan seremonial, melainkan sebagai proses pembentukan jati diri peserta didik. Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca, tetapi juga memahami, menganalisis, dan mengekspresikan gagasan secara konstruktif. Ketika siswa aktif membaca dan berdiskusi tentang isi buku, mereka sedang dilatih untuk berpikir mandiri dan menyuarakan pendapat dengan percaya diri.
Momentum seperti ini perlu diperluas dan dijadikan budaya di setiap sekolah. Pemerintah daerah, dinas pendidikan, dan masyarakat luas harus mendukung gerakan literasi sekolah dengan menyediakan fasilitas yang memadai, akses buku yang beragam dan berkualitas, serta pelatihan bagi guru sebagai fasilitator literasi.
SDN 4 Tanah Luas telah memberi contoh bahwa pendidikan yang bermakna dimulai dari hal-hal sederhana namun konsisten. Semoga semangat literasi ini terus berkobar, membawa anak-anak Aceh Utara menjadi generasi emas yang melek informasi, bijak dalam berpikir, dan siap bersaing di kancah global.